Dekomposisi Batubara Bituminus

Batubara ketika kita keringkan pada suhu ruangan atau tanpa pemanasan dalam waktu tertentu akan kehilangan kadar air tertentu sehingga berakibat batubara bituminus menjadi rapuh dan lapuk. Nah selanjutnya apa yang akan terjadi ketika kita panaskan dalam suhu yang semakin naik dan kondisi tanpa udara. Berikut adalah uraian dekomposisi batubara bituminus.
Baca Juga Dekompisisi Batubara Semmi Antrasit
Berdasarkan percobaan Nukman di Universitas Sriwijaya, Inderalaya Ogan Ilir berikut uraiannya.

Pecobaan menggunakan TGA ( Thermogravimetry Analyszer) alat yang bisa mengamati perilaku perubahan perubahan kompisisi batubara ketika di panaskan.

Pelepasan air pada batubara bituminus yang teliti terjadi pada suhu 70.7 oC. Air tersebut adalah air yang menempel pada permukaan batubara.

Pada sample batubara bituminus terjadi 4 tingkat dekomposisi selain dari pelepasan air pada suhu 70.7 oC.
lihat gambar berikut :
Kurva kehilangan massa terhadap temperature pemanasan

Batubara bituminus ini tidak mengalami pemanasan awal, karena temperatur langsung mencapai 496 oC. Di sekitar daerah temperatur tersebut masih terjadi devolatilisasi dan mulai terjadi awal pelepasan tar atau hidrocarbon ringan yang dapat menguap dan proses ini berlanjut pada temperature sekitar 578 oC.
Beberapa gas lain juga telah mengalami awal pelepasan antara lain H2,CH4, CO, dan CO2.
puncak temperature adalah proses devolatilisasi primer. Pada temperature tersebut batubara  telah berubah fasa menjadi kokas berpori. Meningkatnya temperature menjadi 618 oC menunjukan adanya pelepasan gas - gas sisa yang masih ada pada pori kokas.

Terdapat satu puncak yang khas pada batubara bituminus, yaitu pada temeperature 832 oC, dimana energi aktifasi lebih besar dibanding saat pelepasan air. Diperkirakan terjadi pelepasan sisa gas secara keseluruhan dan fasa akhir adalah kokas. Perhatikan gambar


Sekian semoga bermanfaat

Masalah batubara lainya silahkan klick disini Harga Batubara dan Dunia analisa batubara


Sumber :
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL 12 No 2 NOVEMBER 2008 : 65-69

69 comments for "Dekomposisi Batubara Bituminus"

  1. Replies
    1. silahkan ambil hadiah gelasnya

      Delete
    2. gals sama piring diskon 75 rb d matahari. hahaha

      Delete
    3. saya balas premium saja ya mangs :)

      Delete
    4. saya VIV aja mas ya :D

      Delete
  2. wah ternyata batubara sudah diteliti universitas sriwijaya ya mang, diadakannya penelitian tersebut untuk apa ya mang?apakah untuk menentukan harga jual atau cuman untuk diteliti saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya baca di laporannya untuk supaya bisa menggnakan batubara dengan bijak mas.

      Delete
    2. oh gitu mang, berarti selama ini banyak yang menggunakan batubara dengan kurang bijak dan berlebihan ya mang??

      Delete
    3. emmm, ikut menyimak dulua ah :)

      Delete
    4. sepertinya begitu mas. dan banyak yang salah paham tentang dekompisisi batbara

      Delete
  3. jadi tau lebih banyak tentang batubara disini, mau ubek2 dulu artikel batubaranya yg lain mas ::)

    ReplyDelete
    Replies
    1. silhkan mas ubek ubek aja kali aja dapat hadiah. hehehehe

      Delete
    2. sok mas ubuk aja. hati hati ada ikannya

      Delete
    3. kalo saya apa ne, obok obok ah :)

      Delete
  4. ga kabayang proses dekomposisi, panasnya mencapai 400 derajat celcius lebih, bahkan hampir 1k derajat celcius. keren banget alat TGA itu ya mang

    ReplyDelete
    Replies
    1. karen banget mas tuh alat listriknya gede mas . hehehe

      Delete
  5. kadar air dalam batu bara ternyata bagus juga ya mang untuk kualitas batubaranya.
    sip lah semoga kita lebih bisa memaksimalkan fungsi batu bara ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya pokonya gitu mas wan. kemana aja nih mas sepertinya sibuk banget

      Delete
    2. hahah ia mas yanto juga sibuk banget kayanya euy

      Delete
    3. lagi ngurus batu bara juga mas yan nya ya mangs ?

      Delete
    4. sepertiny i mas lagi bsisnis batubara mas yanto

      Delete
  6. saya berusaha memahami tp tetep aja bingung nih tentang dekomposisi batubara bituminus mas rozak.
    habis banyak sekali bahasa batubara yg belum saya mengerti.
    yg penting komen ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. siaplah mas yanto. harus saya baiki kali ya menulisnya

      Delete
  7. kalau percobaan dekomposisi batubara bituminus ini dilakukan oleh sebuah universitas,pasti hasilnya dapat dipertanggung jawabkan ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas penelitiannya sudah d terbitkan jadi sudah di akui

      Delete
  8. kalo menurut mang aduls, hal ini menjadikan batu bara menjadi lebih baik atau justru sebaliknya mang, maklum saya tidakbegitu mengerti masalah batu bara

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini hanya untuk mengecek saja mas bagaimana jika batubara di panaskan. jadi ga ada bikin jadi lebih bagus atau tidak.

      Delete
    2. oww, akhirnya saya jadi mengerti ne mangs :) tapi masih 70 wkwkwkw

      Delete
    3. hahahahahah bagus kalo begitu. bias itu kan selalu ada

      Delete
  9. tapi skrng ini batubara lagi terpuruk ya....harga batubara anjlok di pasaran global...banyak perusahaan tambanag batubara yg gulung tikeeer

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas betul sekali harganya terus trun.

      Delete
  10. tambah ilmu baru tentang batu bara..
    batu bara apa bisa dijadiin batu akik mang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo dijadikan batu akik g bisa mas. hancur.

      Delete
    2. beda bahan ya mang, mungkin batubara lebih untuk memenaskan bahan pabrik, tapi di9indonesia apa ada mang yang pakai batubara pabriknya??

      Delete
    3. banyak mas seperti pindodeli, indosemen, dn lain lain. indutri di tangerang itu banyak mas yang pake batubara

      Delete
  11. Aku membaca dan melihat tabel statistik gambarnya sama sekali bingung. Kurang paham. Ternyata batubara bisa lapuk juga, mirip karang abu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahah bingungnya mas. :D

      Delete
    2. begitu juga dengan saya mas, sepertinya kita ya mas yang kurang kosen masalah batu bara :) wkwkwkw

      Delete
    3. kudu minum kopi dulu kalo gitu mas :D

      Delete
  12. Okey mangs makasih informasi mengenai batubaranya mangs.. Eh mangs ini jam setengah sebelas malem, tadi google plus mangs aduls error waktu saya klik, ini saya bisa mampir ke sini karena dari link mangs adul yang ada di blognya kang hendri yang bukan dari google plus... gak apa-apa ya mangs yang ini komennya gitu aja ya... hehehehehehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya Kang, error... tapi klo langsung di search di google plus mah nggak error... aneh yah

      Delete
    2. wah kenapa ya mas. makasih informasinya saya coba baiki kalo gitu. tapi apanya ya

      Delete
    3. haru lebur kayanya benerin nih apanya ya

      Delete
    4. sepertinya google g mau lagi dengan nama mangsaduls. harus pake ganteng. hahahaha

      Delete
    5. mungkin spinnya kang harus dibenerin :D

      Delete
    6. spin tiu apa mas. yang jelas saat ini ga bisa ganti nama lagi deh melebihi ambang batas penggantian nama

      Delete
    7. spin itu mas kan itu lho mas, apa ya kurang tahu juga :) wkwkwwk

      Delete
    8. hahahahahaha :D google g terima kalo saya ga ganteng. harus pake kata ganteng baru di terima

      Delete
  13. Owhh, Bituminus itu nama salah satu Batubara ya Mangs ? .... saya baca beberapa kali dari atas saya kira Bituminus itu istilah dlm batubara hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas salah satu batubara .:D

      Delete
    2. hehe, saya butuh bantuan untuk memahami, mana adminnya :)

      Delete
    3. ngomong ngomong kapan ke laut mas ?

      Delete
    4. saya lagi di pinggir laut nih mas 5 meteran

      Delete
  14. batu bara jika menurun kadar air ternyata akan menjadi rapu ya mangs ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas bakal retak dan berdebu

      Delete
    2. wah wah wah, bahaya ndak mas kalo misalkan sampai tehisap ?

      Delete
    3. bahay mas ada penyakit namanya blacklankdesiase akibat debu btubara.
      paru paru yang menghitam

      Delete
  15. izin diamankan dulu mangs, masih butuh beberapa saat untuk memahami :) hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga, agak bingung bacanya, memang admin spesialis batu bara

      Delete
    2. silahkan mas gratisss

      Delete
    3. mungkin krna saya bukan spesialis ya masih dokter umum kali ya jadi pada bingung

      Delete
    4. hehehe, mesti kita buat belajar kelompok sma adminnya ya kang ?

      Delete
    5. asik asik gratisss, kopi kopi mana mas ?

      Delete
    6. kopi masih belum di tumbuk

      Delete

Silahkan berkomentar