Pemirsa Bloger, kali ini saya mencoba menuliskang tentang sampling size analysis.
Pengambilan sample yang salah adalah faktor kesalah yang besar dalam analisa. Sehebat apapun penetapan dilaboratorium jika samplingnya salah hasilnya adalah salah.
Maka dari itu untuk sizepun atau analisa ukuran memerlukan sampling yang tepat agar analisa ini bisa mengahsilkan data yang akurat.
Yang pertama harus diperhatikan adalah Jumlah Increment atau banyaknya pengambilan dalam sampling dan jumlah total batubara yang akan disampling ( Tonase Yang alkan dimuat).
Jika kita menggunakan Rumus ISO maka rumus yang berlaku adalah :
Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah interpal pengambilan atau tiap berapa menit jika dengan konveyor atau tiap berapa truk jika pemuatan dengan truk.
Semua ini harus benar - benar diperhitungkan supaya pengambilan sample benar - benar mewakili muatan secara menyeluruh
Selanjutnya adalah berat minimun gross sample size yang harus di hasilkan. Hal ini di tentukan oleh top size batubara yang akan dimuat. Berikut Tabelnya :
Contoh :
Pada suatu pelabuhan khusus batubara ada sebuah pemuatan batubara pada sebuah tongkang dengan rencana muat 10000 MT. Batubara yang dimuat berukuran top size 45 MM
Menggunakan Truck dengan kapasitas 10 TON.
Peralatan yang digunakan adalah skop shople
Pada kasus diatas kita bisa menhitung Increment dengan rumus di atas hasilnya : 101 Increment ( pembulatan).
Setiap pengambilan akan mewakili 99 MT.
Karena 1 truk muatannya 10 TON maka pengambilan dilakukan tiap 10 Truck
Pengambilan menggunakan skop 1 skop berat batubara tipa skop 3 kg.
Sehingga jika dalam 101 pengambilan akan didapat 303 Kg sample. Hal ini memenuhi sarat karena minimal berat sample 200 kg.
Pengambilan sample yang salah adalah faktor kesalah yang besar dalam analisa. Sehebat apapun penetapan dilaboratorium jika samplingnya salah hasilnya adalah salah.
Maka dari itu untuk sizepun atau analisa ukuran memerlukan sampling yang tepat agar analisa ini bisa mengahsilkan data yang akurat.
Yang pertama harus diperhatikan adalah Jumlah Increment atau banyaknya pengambilan dalam sampling dan jumlah total batubara yang akan disampling ( Tonase Yang alkan dimuat).
Jika kita menggunakan Rumus ISO maka rumus yang berlaku adalah :
Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah interpal pengambilan atau tiap berapa menit jika dengan konveyor atau tiap berapa truk jika pemuatan dengan truk.
Semua ini harus benar - benar diperhitungkan supaya pengambilan sample benar - benar mewakili muatan secara menyeluruh
Selanjutnya adalah berat minimun gross sample size yang harus di hasilkan. Hal ini di tentukan oleh top size batubara yang akan dimuat. Berikut Tabelnya :
TABEL BERAT MINIMUN SAMPLE SIZE |
Contoh :
Pada suatu pelabuhan khusus batubara ada sebuah pemuatan batubara pada sebuah tongkang dengan rencana muat 10000 MT. Batubara yang dimuat berukuran top size 45 MM
Menggunakan Truck dengan kapasitas 10 TON.
Peralatan yang digunakan adalah skop shople
Pada kasus diatas kita bisa menhitung Increment dengan rumus di atas hasilnya : 101 Increment ( pembulatan).
Setiap pengambilan akan mewakili 99 MT.
Karena 1 truk muatannya 10 TON maka pengambilan dilakukan tiap 10 Truck
Pengambilan menggunakan skop 1 skop berat batubara tipa skop 3 kg.
Sehingga jika dalam 101 pengambilan akan didapat 303 Kg sample. Hal ini memenuhi sarat karena minimal berat sample 200 kg.
Post a Comment for "Sampling Size Batubara"
Silahkan berkomentar