1.
Bagi sampel original ukuran 11.2 mm pada
Rotary Sample Divider sebanyak 2 kali
2. Ambil 4/8 bagian, bagi pada Rotary Sample Divider sebanyak 2 kali
3. Ambil 2/8 bagian, crushing ke ukuran 4.75 mm, bagi pada Rotary Sample Divider sebanyak 2 kali
4. Ambil 1/8 bagian (± 500 gram)
5. Masukan ke dalam Microwave, panaskan pada settingan Power 100 % selama 7 menit.
6. Keluarkan, tiriskan selama ± 10 menit
7. Giling ke ukuran 0.212 mm dengan Raymond Mill
8. Tebar pada baki, ambil secara random/spot ± 100 gram
9. Masukan ke dalam botol dan kirim ke Laboratorium
10. Kemasi dan simpan sisa sampel ke dalam Store Room
11. Proses di laboratorium Sebelum dipergunakan Tungku VM harus sudah dikalibrasi Pada suhu 815 oC
12. Timbang 1 gram (± 0.0010 gram) ke dalam Cawan ASH
13. Masukan Dalan Furnace VM pada suhu 815 oC
14. Biarkan selama 30 menit
15. Keluarkan dan biarkan di atas Plat besi selama 20 menit
16. Timbang Berat Abu dan Cawan
17. Buang abu dan timbang Kembali cawan kosong.
18. Hitung kadar Abu
19. Lakukan secara duplo dan ulangi pengujian jika analisa duplo tidak dalam batas toleransi
2. Ambil 4/8 bagian, bagi pada Rotary Sample Divider sebanyak 2 kali
3. Ambil 2/8 bagian, crushing ke ukuran 4.75 mm, bagi pada Rotary Sample Divider sebanyak 2 kali
4. Ambil 1/8 bagian (± 500 gram)
5. Masukan ke dalam Microwave, panaskan pada settingan Power 100 % selama 7 menit.
6. Keluarkan, tiriskan selama ± 10 menit
7. Giling ke ukuran 0.212 mm dengan Raymond Mill
8. Tebar pada baki, ambil secara random/spot ± 100 gram
9. Masukan ke dalam botol dan kirim ke Laboratorium
10. Kemasi dan simpan sisa sampel ke dalam Store Room
11. Proses di laboratorium Sebelum dipergunakan Tungku VM harus sudah dikalibrasi Pada suhu 815 oC
12. Timbang 1 gram (± 0.0010 gram) ke dalam Cawan ASH
13. Masukan Dalan Furnace VM pada suhu 815 oC
14. Biarkan selama 30 menit
15. Keluarkan dan biarkan di atas Plat besi selama 20 menit
16. Timbang Berat Abu dan Cawan
17. Buang abu dan timbang Kembali cawan kosong.
18. Hitung kadar Abu
19. Lakukan secara duplo dan ulangi pengujian jika analisa duplo tidak dalam batas toleransi
Perhitungan :
|
||||||||||||||||
m2 - m3
|
||||||||||||||||
●
|
Ash Content (ad)
= ------------ x
100
|
|||||||||||||||
Dimana :
|
||||||||||||||||
m3 = massa
cawan, tutup dan abu setelah pemanasan, dalam gram
|
||||||||||||||||
m2 = massa
cawan, tutup cawan dan contoh sebelum pemanasan, dalam gram
|
||||||||||||||||
m1 = massa
awal cawan + tutupnya , dalam gram
|
||||||||||||||||
Ash Content (ad) = Kadar Ash, dalam persen (air dried
basis)
|
||||||||||||||||
Toleransi :
|
||||||||||||||||
Repeatibility :
|
||||||||||||||||
Ash Content < 10 % = 0.20 % absolute
|
||||||||||||||||
Ash Content ≥ 10 % = 2 % dari rata-rata (mean)
|
||||||||||||||||
Terkait :
Tentang Analisa Batubara |
Untuk mengetahui kadar abu, tetap harus mengunakan lab, kirain bisa di lihat hasilnya dengan cara manual :)
ReplyDelete