Berontakan Dalam Dada

Sering dada ini berteriak histeris........
Bertanya - tanya tentang apa dan kenapa?
.......
Negeriku adalah negeri yang sangat indah,
tidak hanya indah tapi sangat indah,
tidak hanya sangat indah tapi ibarat surga kata orang jauh disana.
Lihatlah lautnya, gunungnya, sungainya, panoramanya, kesejukannya, alamnya.
Mau apa saja "ada"
Mau bagaimana saja "bisa"
......
Negeriku adalah surga kata orang jauh disana.
haya saja ada banyak tanya dalam dada ini.
Sudahkah kita bisa memanfaatkan surga kita ini?
aku tumbuh di tepian gunung...
dan aku juga tumbuh di tepian pantai 

kuliati dinegeri surga ini
sudah sangat layak sekali untuk hidup penuh dengan kesejahteraan
tapi kuliati
ada banyak yang "berteriak "

padahal negeriku adalah negeri surga.
orang dari negeri jauhpun bisa menikmatinya
kenapa masih 'berteriak"


ku coba amati negeri surga ini.
betul sekali alam yang subur kekayaan melimpah ruah.
neneku bilang tongkat kau tancapkan bisa jadi pohon.
lalu kenapa mereka "teriak" ?

masih ku amati negeri surga ini,
betul tongkatpun bisa jadi pohon dan bisa menghentikan "teriakan",
hanya saja bukan "teriakan" kita
 yang terhanti
ada mahluk lain dari negeri orang yang merampasnya.
dan kitapun masih harus "teriak-teriak".

hutan negeri kita yang katanya merupakan paru - paru dunia
kini sudah bronhitis, kangker paru.
entah hilang kemana dan virus apa yang menggerogotinya.

katanya negeri kita kaya akan kandungan perut buminya,
ada emas, minyak, logam, gas, zat radioaktif
tapi kemana larinya,

betul banyak berdiri bangunan megah untuk mengambilnya, 
mengambil isi perut negeri tercinta ini.
tapi adakah penduduk negeri surga ini menikmatinya dengan rata?
kenapa?
ada apa?

orang bilang kandungan logam perut negeri ini mampu memberikan kesejahteraan.
kesejahteraan seperti apa?
berpuluh - puluh tahun sudah diambil isi perut negeri surga ini
kesejanteraan apa yang sudah dibuat?

perut bumi ini sudah banyak luka mengaga.
di bedah sanah sini untuk mengambil isinya.
lalu sekarang disimpan dimana isinya?
kapan kita bisa menikmatinya?

benar juga kata orang negeri surga ini kaya akan minyak bumi,
tapi katanya kita masih harus mencari kenegeri orang buat memenuhi kebutuhan kita.
ini kenapa?
ada apa?
lalau minyak yang banyak dikita dikemanakan?
buat apa?
kapan kita bisa memakainya?
kenapa malah kita terasa dicekik kebutuhan minyak?

kata orang negeri kita adalah negeri agraris,
tapi kenapa sapi masih impor,
yang lebih parah impornya dari negeri padang pasir.
ini kenapa?
ada apa?

kata nenekku dan setiap orang negeri surga ini kayupun bisa jadi tanaman,
tapi kenapa sembako beras, gula, bawang masih mencari kenegeri orang?
ini kenapa?
ada apa?
sudah tidak bisa tumbuhkah dinegeri surga ini?

kata orang negeri kita adalah negeri  yang kaya akan hasil laut?
lalu kenapa nelayan banyak yang tidak bisa nangkap ikan?
apa ikannya sudah terlalau pinter untuk di tangkap?
atau kita sudah lupa bagaimana menangkap ikan?

........

Okeh kita mungkin dulu belum ahli dalam membelah perut negeri ini,
tapi masa ia sudah puluhan tahun belum ada yang bisa?
apakah dinegeri surga ini tidak ada yang pintar?
ada apa ini?
kenapa?

Okeh kita dulu mungkin belum ahli dalam mengubah isi perut bumi menjadi yang bermanfaat,
tapi masa ia
sudah puluhan tahun belum ada yang bisa?
ada apa ini?
kenapa?
akankan isi perut bumi ini bernasib seperti hutan,
tinggal nama dan bronhitisnya
akankah parut bumi ini menyisakan kangker usus 
dan kita hanya akan kebagian kengkernya?

Sampai kapan kita tidak bisa?
sampai kapan kita hanya kebagian sisanya atau sakitanya saja?

Sudah saatnya kita bisa sendiri
bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
apa yang kurang dari diri kita?

ahli pesawat?
ahli kimia?
ahli logam?
ahli bumi?
ahli tambang?
ahli kelautan?
ahli kehutanan?
ahli udara?
ahli pertahanan?
jaman dulu saja teng baja kalah dengan tombak.
apalagi sekarang.

apa yang kurang?


lalu aku tersadar dalam menjawab berontakan dadaku.
adakah yang sudah aku perbuat untuk kebangkitan ini?
.................................
..............
....
..
.





Post a Comment for "Berontakan Dalam Dada"