Pemirsa bloger, saat ini sumber energi menjadi topik yang cukup hangat di perbincangkan, mulai dari cadangan minyak yang akan habis, cadangan batubara yang akan habis program energi nuklir yang tidak kunjung di setujui hingga akhirnya orang ramai - ramai mencari alternative sumber energi yang mungkin tidak bisa habis atau jumlahnya masih sangat besar yang juga ramah lingkungan.
Pemirsa bloger ternyata orang Indonesia bisa dikatakan pinter lihat saja sekarang telah dilakukan uji coba biodisel dari kemiri sunan berdasarkan info dari 'antaranews.com'
Pemerintah mengembangkan tanaman kemiri sunan di Boyolali, Jawa Tengah, untuk bahan baku biodiesel.Uji coba pengembangan kemiri sunan dilakukan di lahan seluas 13 hektare di Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo di Desa Sumur, Jumat, pemerintah memberikan bantuan 2.000 bibit kemiri sunan untuk proyek uji coba tersebut.
Ia mengatakan, kemiri sunan merupakan tanaman beracun yang usia sampai 100 tahun sehingga tidak akan bersaing dengan tanaman pangan bila dijadikan sumber biodiesel.
Pada usia empat tahun, ia menjelaskan, setiap hektare tanaman kemiri sunan mampu menghasilkan satu ton biodiesel. Setiap satu hektare dapat ditanami 150 batang kemiri sunan.
Saat mencapai usia delapan tahun, lanjut dia, setiap hektare tanaman kemiri mampu menghasilkan delapan ton biodiesel.
Dengan demikian, lahan tanaman kemiri sunan antara 10 hingga 20 hektare di Desa Sumur lima tahun ke depan akan mampu menghasilkan 20 ton biodiesel.
"Sebanyak 20 ribu liter biodiesel ini, dapat untuk konsumsi satu wilayah kecamatan di Musuk," katanya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Boyolali bisa segera menyiapkan sarana produksi biodiesel.
"Kami juga meminta masyarakat Desa Sumur ikut mengawasi perkembangan tanaman kemiri ini, karena desa ini, akan menjadi percontohan di desa lain di Indonesia," katanya.
Dan menurut esdm.go.id Kemiri sunan jau lebih efektive daripada tanaman jarak pagar yang perbandingannya kalau jarak pagar hanya 8 % sedangkan kemiri sunan 48 %- 50 %.
“ Jarak itu rendemennya sangat kecil, kualitas biodieselnya juga kecil . “Rendemen jarak hanya 8 persen, beda dengan kemiri sunan yang 48-50 persen. Dalam kondisi normal, 1 pohon bisa hasilkan 250 kg per tahun,” ujar Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian, Haryono dalam sambutannya diacara penanaman pohon kemiri di Desa Sumur, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jumat (28/3/2014).
Kemiri sunan untuk dibudidayakan antara lain merupakan jenis tanaman konservasi untuk menghutankan kembali lahan kritis termasuk area bekas tambang; sebagai bahan baku Biodiesel yang ramah lingkungan (satu hektar lahan dengan 200 pohon kemiri sunan dapat menghasilkan sekitar 10 Ton biodiesel per tahun); dan pembudidayaannya dapat memberdayakan ekonomi rakyat untuk mengentaskan kemiskinan melalui metode tumpangsari seperti dengan kopi. Selain itu limbah dari kemiri cake biji kemiri sunan dapat dimanfaatakn sebagai bahan baku vernis, cat, bahan pengawet, tinta, sabun, briket, pupuk organik, biopestisida, resin, pelumas, kampas, serta kulit dan sisa perasan (cake) untuk dimanfaatkan sebagai biogas.
Dengan memanfaatkan kemiri sunan sebagai bahan baku penghasil biodiesel, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan energinya, namun juga mempunyai kesempatan yang besar di dalam memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi bersih kepada masyarakat dunia di antaranya melalui penyediaan biodiesel yang berasal dari tanaman yang tidak mempunyai kompetisi dengan bahan makanan dan bahan baku industri
Pemirsa bloger ternyata orang Indonesia bisa dikatakan pinter lihat saja sekarang telah dilakukan uji coba biodisel dari kemiri sunan berdasarkan info dari 'antaranews.com'
Pemerintah mengembangkan tanaman kemiri sunan di Boyolali, Jawa Tengah, untuk bahan baku biodiesel.Uji coba pengembangan kemiri sunan dilakukan di lahan seluas 13 hektare di Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo di Desa Sumur, Jumat, pemerintah memberikan bantuan 2.000 bibit kemiri sunan untuk proyek uji coba tersebut.
Ia mengatakan, kemiri sunan merupakan tanaman beracun yang usia sampai 100 tahun sehingga tidak akan bersaing dengan tanaman pangan bila dijadikan sumber biodiesel.
Pada usia empat tahun, ia menjelaskan, setiap hektare tanaman kemiri sunan mampu menghasilkan satu ton biodiesel. Setiap satu hektare dapat ditanami 150 batang kemiri sunan.
Saat mencapai usia delapan tahun, lanjut dia, setiap hektare tanaman kemiri mampu menghasilkan delapan ton biodiesel.
Dengan demikian, lahan tanaman kemiri sunan antara 10 hingga 20 hektare di Desa Sumur lima tahun ke depan akan mampu menghasilkan 20 ton biodiesel.
"Sebanyak 20 ribu liter biodiesel ini, dapat untuk konsumsi satu wilayah kecamatan di Musuk," katanya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Boyolali bisa segera menyiapkan sarana produksi biodiesel.
"Kami juga meminta masyarakat Desa Sumur ikut mengawasi perkembangan tanaman kemiri ini, karena desa ini, akan menjadi percontohan di desa lain di Indonesia," katanya.
Dan menurut esdm.go.id Kemiri sunan jau lebih efektive daripada tanaman jarak pagar yang perbandingannya kalau jarak pagar hanya 8 % sedangkan kemiri sunan 48 %- 50 %.
“ Jarak itu rendemennya sangat kecil, kualitas biodieselnya juga kecil . “Rendemen jarak hanya 8 persen, beda dengan kemiri sunan yang 48-50 persen. Dalam kondisi normal, 1 pohon bisa hasilkan 250 kg per tahun,” ujar Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian, Haryono dalam sambutannya diacara penanaman pohon kemiri di Desa Sumur, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jumat (28/3/2014).
Kemiri sunan untuk dibudidayakan antara lain merupakan jenis tanaman konservasi untuk menghutankan kembali lahan kritis termasuk area bekas tambang; sebagai bahan baku Biodiesel yang ramah lingkungan (satu hektar lahan dengan 200 pohon kemiri sunan dapat menghasilkan sekitar 10 Ton biodiesel per tahun); dan pembudidayaannya dapat memberdayakan ekonomi rakyat untuk mengentaskan kemiskinan melalui metode tumpangsari seperti dengan kopi. Selain itu limbah dari kemiri cake biji kemiri sunan dapat dimanfaatakn sebagai bahan baku vernis, cat, bahan pengawet, tinta, sabun, briket, pupuk organik, biopestisida, resin, pelumas, kampas, serta kulit dan sisa perasan (cake) untuk dimanfaatkan sebagai biogas.
Dengan memanfaatkan kemiri sunan sebagai bahan baku penghasil biodiesel, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan energinya, namun juga mempunyai kesempatan yang besar di dalam memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi bersih kepada masyarakat dunia di antaranya melalui penyediaan biodiesel yang berasal dari tanaman yang tidak mempunyai kompetisi dengan bahan makanan dan bahan baku industri
Wah ternyata energi pembaruan itu banyak yaa di Indonesia
ReplyDelete#Bangga :)
ia mas banyak sekali. dan sangat potensial. termasuk dari sawit
Delete