Pemirsa Bloger postingan kali ini saya mencoba menuliskan prosedur Penetapan Calori batubara Menggunakan PAR Calorimeter. Mungkin jika menggunakan alat yang berbeda prosedur akan berbeda.
berikut prosedure menggunakan PAR Calorimeter
1. Timbang 1 gram contoh ke dalam cawan. (Massa contoh ditetapkan sesuai kebutuhan. Untuk contoh yang mengandung abu tinggi (abu lebih besar dari 40%), timbang 0,5 gram batubara ditambah 0,5 asam benzoat atau parafin dengan calorific value yang sudah diketahui. Untuk batubara yang mengandung volatile matter rendah dengan nilai panas yang tinggi, mungkin terdapat kesulitan dengan karbon yang tidak terbakar.Timbang 0,5 g batubara ditambah 0,25 asam benzoat atau parafin dengan nilai panas yang sudah diketahui)
cawan CV |
3. Hubungkan kawat pembakar dengan panjang standar yang melintasi terminal bom
4. Ikatkan benang katun dengan panjang standar yang dililitkan pada kawat pembakar sedemikian rupa sehingga ujung benang katun menyentuh bagian atas contoh batubara.
Masukkan 5 ml air ke dalam bom.
5. Pasang
bom dan isi dengan oksigen dengan pelan-pelan sampai
25 atmosfir.
6. Isi
bejana kalorimeter dengan volume air (atau massa) standar. Suhu air ini
kira-kira 2 derajat C di bawah suhu jaket kalorimeter.
Bejana Calorimeter |
7. Masukkan
bom yang telah terpasang ke dalam bejana kalorimeter. Periksa tidak ada udara yang bocor. Jika terjadi kebocoran udara, hentikan pengujian.
8. Hubungkan
elektroda, dan pasang tutup pada posisinya. Hal ini akan menempatkan pengaduk dan alat sensor
dengan tepat.
9. Nyalakan
pengaduk. Pengaduk harus nyala selama pengujian.
10. Masukkan data berikut ini ke dalam mikroprosessor :
No. Sample
Sample mass
Bomb No.
11. Calorific value ditetapkan secara otomatis, dan pada akhir pengujian,
hasil diperlihatkan, dan dicetak
12. Catat
hasilnya. Ingat, hasil ini harus dikoreksi dengan faktor belerang sebelum
pembuatan hasil akhir. Hasil kalorimeter cetakan harus disimpan bersama “lembar kerja” yang sesuai untuk laporan
13. Matikan
kalorimeter, angkat tutupnya, dan keluarkan terminal pembakar.
14. Keluarkan
dan bukalah bom. Periksa residu karbon yang tidak terbakar dan kesempurnaan
pembakaran. Hasilnya harus ditolak dan pengujianpun harus diulangi jika karbon
yang tidak terbakar lebih dari 0,6 gram.
15. Bilas
bagian dalam bom dan terminalnya menggunakan air suling dengan hati-hati, dan
keringkan seluruh permukaan. Tindakan tersebut akan mencegah karat yang
disebabkan gas asam yang terbentuk selama penetapan.
16. Bersihkan
tempat kerja dan simpan peralatan pada tempatnya.
17. Analis harus menghitung koreksi
belerang terhadap hasil yang didapat dan dimasukkan dalam laporan akhir.
TOLERANSI :
Repeatability |
Reproducibility |
|||
0.12
MJ/kg
|
0.30
MJ/kg
|
|||
ISO
|
Untuk
perbandingan, seluruh hasil haris diungkapkan atas basis moisture yang
sama.
|
|||
Bituminous
|
149 J/g
or 36 cal/g
|
256
J/g or 61 cal/g
|
||
ASTM
|
Sub-bituminous
and lignites
|
193
J/g or
46 cal/g
|
381
J/g or 91 cal/g
|
|
Untuk
perbandingan, semua hasil harus dikonversikan
menjadi
dry basis (ASTM D5865).
|
Post a Comment for "Penetapan Calori Batubara Menggunakan PAR Calorimeter"
Silahkan berkomentar