Elista Diana

Elista Diana adalah seorang ibu rumah tangga. Tapi kehidupannya tidak hanya mengurus rumah tangga saja tapi sekaligus sebagai bisniswomen. Ya bisnis women kan perempuan.
Mungkin tidak sedikit wanita yang seperti itu tapi banyak yang menarik pada diri Elista Diana.
Ikuti kisanya berikut ini.

Awal tahun 2010 tepatnya di bulan April Elista diana dinikahi oleh seorang laki - laki.

Dari tahun 2010 inilah Elista Diana mulai menitik kariernya sebagai ibu rumah tangga. Hari berganti hari dan bulan bergati bulan. Akhirnya bertekad membuka usaha warung - warung.
Dimauali hanya berjualan pop Ice, roko dan mie - mie.

Ibu elis menyebutkan pada awalnya dagangan seharian kadang tidak ada yang beli. Akhirnya pop ice pun diminum sendiri.

Bulan demi bulan berlalu berbagai pelanggan mulai datang dengan sebuah pesan.

" Coba bu adain barang ini...... dan itu......"

Berawal dari kalimat itu dagangan bertambah sesuai permintaan pelanggan. Mulai tambah rokok, sabun-sabun dan kebutuhan lainnya sesuai rekues pelanggan yang datang termasuk bumbu- bumbu dapur.

Bulan demi bulan dilalui daganganpun mulai bertambah sehingga memerlukan tempat baru yang rada besar.

Akhirnya dibuatlah sebuah warung yang rada luas terbuat dari triplek, kayu dan kalsiboat. Dengan beberapa modal yang dimiliki dibantu swaminya.

Singkat cerita warung sudah jadi meskipun didominasi oleh kayu, triplek dan kalsiboat.
Bertambahlan jualan dengan beberapa hanphone.
Pulsa elektrik, pulsa gesek dan kartu perdana dan bertambahlah sembako seperti mie dan kebutuhan pokok lainnya.
Minuman ringan seperti sprite, coca cola, kratindaeng dll.
Warungpun berkembang pesat, Banyak orang singgah untuk beli munuman, pulsa dan lain - lain yang di jual di warung.

Beberapa bulan berjalan kejadian yang menyayat hati terjadi, saat pagi hari mau buka warung didapati pintu terbuka.

Diceritakan dalam kisahnya hati ibu elis bertanya - tanya ada apa ini,

Begini Ibu elista mengkisahkan saat pertama melihat pintu warung terbuka :

"apakah swamiku sebelum bekerja bukan warung dulu dan lupa ngunci.

Hati makin deg -degan saat membuka warung karena kunci bekas di congkel...

Ternyata ohh...ternyata maling yang masuk warung....

Semua HP raip, semua roko-roko raip, kartu perdana raip, pulsa gesek habis....

Semua habis...

Aku shock lemes, seperti tak ada niat lagi jualan...

Swamiku terus menyemangati, begitupun ibu aku.

Mamah sayang kalo mamah berhenti berarti mamah kalah........dan maling itu menang...
Begitupun mamah aku terus menyemangati, jangan tutup kalo tutup malingnya akan tertawa, akan di bilang cemen di ambil gitu aja langsung bangkrut.

Akhirnya akupun dengan modal semangat dari swami tercinta dan ibu menyemangatkan diri dan terus berjualan seadanya.
Hp tidak ada lagi, tidak ku jual lagi tapi kartu - kartu perdana ku cicil 5 buah, kartu vocer isi ulang ku adakan meski hanya 2 sampai 5 buah.
Tapi pulsa elektrik tetep aku adakan sebagai penggati pulsa voucer.

dari situ aku terus bangkit....

Begitulah cerita singkat ibu elista saat kemalingan.

Sekarang bisa dibilang Lain dulu lain sekarang.
Toko yang dikelolanya bukan lagi dari kayu, triplek meskipun ada beberapa bagian dari kalsiboat.

Dari dulu susah mencari apa yang di jual, sekarang orang berdatangan menitipkan dagangan untuk di jual mulai roti - roti, kripik, kue - kue kering, kacang - kacang tanpa modal sedikitpun untungnya alhamdulillah cukup.

Sekarang di tokonya ada sembako, gas LPG 3 kg dan 12 kg, Galon - galon, kulkas berisi minuman dingin, kebutuhan rumah tangga dan lain-lain.

Tidak hanya itu dirumahnya dilengkapi dengan 2 anak dan 1 swami tercinta. hehehehe....hehhe..

Begitulh kisah sukses Ibu elista dalam berjualan mulai dari jualan pop ice tidak ada yang beli sampai memiliki toko.

Salam sayang Ibu Elista Istriku. I love U

Semangat terus, pantang menyerah.....

Lokasi:

Share :