Luar biasa entah ini pertengahan atau akhir atau bahkan baru permulaan, zaman ini ternyata adalah zaman dimana yang pamer harta disukai banyak orang. Tidak hanya itu, bahkan yang dihormati saat ini adalah mereka - mereka yang hartanya melimpah. Begitipun hukum, hampir sulit dikatakan tidak tunduk pada mereka - meraka yang banyak harta. Namun kali ini tidak terkait hukum yang ingin saya bahas, melaikan terkait konten yang selalu rame.
Dari beberapa pengamatan sederhana, ternyata konten - konten pamer harta lebih banyak yang menontonnya padahal materinya gitu - gitu saja. Sama dengan materi saya, berbagi hal ini dan itu. Tapi karena yang lain sambil pamer harta dan pamer lain - lainya sepertinya kontenya lebih rame. Apa saya harus begitu juga ya. hehehe.... Saya malu sih pamer karena tidak ada juga yang mau dipamerkan, tapi apa di coba aja gitu ya. :D
Lucu sih kalo diperhatiakn. Saya melihat orang - orang pada ingin sukses dengan cara yang para konten kreator lakukan. Mereka para konten kreator berbagi tips ini dan itu, kemudian mereka pamerkan hasilnya dan para penonton mangamini dan berusaha mengikuti apa yang dilakukan oleh konten kretaor tersebut. Sebetulnya tanpa disadari merekalah para konten kreator pemula lah yang membuat rame chanel para konten kretor yang sedang pamer.
Lalu apakah konten kretor pengikut akan ikut rame?
Jawabnya bisa ia bisa juga tidak.
Jika polanya sebagai pengikut tanpa ada pemikiran harus begini dan begitu dalam artian mandiri berkreasi sendiri, sepertinya tidak akan begitu rame. Rame hanya oleh sesama konten kretor saja yang sama - sama mengikuti konten kreator besar diawal. Yang menjadi suhunya tersebut.
Lalu harus bagaimana?
Sederhana.
Pamer saja dengan keahlian sendiri yang unik. heheheh
Apa yang kita sukai sudah pamerkan saja. Apa yang kita hasilkan sudah pamerkan saja.
Kayanya dunia itu sekarang sedang suka yang pamer - pamer. Alasannya sih motivasi tapi aslinya ya pamer. Walau emmang bener sih termotivasi tapi yang temotivasi kadang cuman taunya pas suksesnya saja enaknya saja, tidak melihat prosesnya. Tidak perlu juga suuzdon kali ya, kita harus tetap berkata sedang memberi motivasi.
Pamer itu ga baik sebetulnya dan kagum dengan harta itu juga tidak baik tapi saat ini sedang begitu dunia. Iri juga sama sih tidak baik juga ya.
Apakah ini akhir zaman yang semakin dekat ya?
Hal ini sebernanya pernah terjadi pada zaman dahulu, yaitu ketika zaman qorun, orang - orang kagum dan ingin seperti qorun tapi apa yang terjadi dengan qorun. Di pendam dalam bumi. Naudzubillah.
Tapi sedang begitulah dunia ini, sedang rame oleh yang sedang pamer harta.
Jadi kalau mau rame ya itu pamer saja. Tidak terkait harta, tapi bisa pencapaian dan kebaikan - kebaikan.
Namun jika ingin pamer harta jangan seperti qorun yang tidak mengikuti hak pada harta meski kayanya harta tidak untuk dipamerkan tapi dimanfaatkan saja. Ikuti hak - hak yang ada pada harta sehingga terjadi pemerataan harta dan niatkanlah semua karena mengharap rido Alloh, biar orang juga termotivasi untuk selalu berbuat kebaikan sekecilapapun itu. Nah mungkin kebaikan itulah yang mungkin bisa dibagikan tapi jangan niat riya, motivasi. Dengan kita berpegang pada mengharap ridho Alloh kita akan mempunyai kontrol ketika sudah tidak sesuai dengan keridoan Alloh maka akan segera di stop. Selamat mencoba bismillah dulu saja. Alloh tahu niat kita pasti itu. Bismillah karena Alloh aja dulu.
By
Hasil sidang kecamuk dalam hati yang meronta dan tertekan dan mencari selamat
Jangan ujub dan riak tunjuk harta.
ReplyDeletenah btul asal jangan ujub dan ria saja
Delete