8 Perusahaan Yang dapat ijin Ekpor Konsentrat

Menjual konsetrat ke luar negeri haruslah ada ijin jika tidak maka akan berurusan dengan pihak yang berwenang.
Membatasi perijinan penjualan konsentrat langsung keluar negeri awalnya adalah untuk memajukan industri dalam negeri. Tapi walau bagaimanapun mungkin mesti ada yang diberikan ijin penjualan langsung apapun alasannya.

Nah berikut perusahaan - perusahaan yang diberikan ijin untuk menjual konsentrat ke luar negeri.

1. PT Sebuku Iron Lateritic Ores yang memproduksi konsentrat besi di Kota Baru, Kalimantan Selatan. Jumlah rekomendasi ekspor sebanyak 3 juta ton dengan nilai US$ 102 juta

2. PT Lumbung Mineral Sentosa memproduksi konsentrat timbal dan konsentrat seng di Bogor, Jawa Barat. Masing-masing jumlah rekomendasi ekspor 8.697 ton dan 5.839 ton dengan pendapatan US$ 12,17 juta dan US$ 5,25 juta.

3. PT Freeport Indonesia memproduksi konsentrat tembaga di Mimika, Papua sebanyak 940,98 ribu ton dengan nilai ekspor US$ 4,48 miliar

4. PT Smelting memproduksi anode slime di Gresik Jawa Timur sebanyak 800 ton dengan nilai ekspor US$ 960 juta

5. PT Newmont Nusa Tenggara memproduksi konsentrat tembaga di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Jumlah rekomendasi ekspor sebanyak 477 ribu ton dengan pendapatan ekspor US$ 1,68 miliar

6. PT Sumber Baja Prima memproduksi konsentrat pasir besi dan pellet pasir besi di Sukabumi, Jawa Barat masing-masing 300 ribu ton dan 100 ribu ton dengan nilai ekspor US$ 24 juta dan US$ 10 juta

7. PT Kapuas Prima Coal memproduksi konsentrat pasir besi di Cianjur, Jawa Barat dengan rekomendasi sebanyak 691,20 ton dan nilai pendapatan ekspor US$ 44,24 juta.

Tak hanya itu PT Kapuas Prima Coal memproduksi konsentrat pasir besi di Lamndau, Kalimantan Tengah dengan rekomendasi sebanyak 40 ribu ton dan nilai pendapatan ekspor US$ 52 juta.

8. PT Megatop Inti Selaras memproduksi konsentrat pasir besi di Cianjur, Jawa Barat dengan jumlah 691,20 juta ton dan menghasilkan nilai ekspor US$ 44,23 juta.

12 comments for "8 Perusahaan Yang dapat ijin Ekpor Konsentrat"

  1. Anonymous19/3/15 17:55

    ternyata menjual konsentrat ada izinnya juga ya. dan semua itu juga penting untuk ketertiban ekspor impor semua kekayaan bangsa indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah betul itulah tujuan adanya perijinan biar tertib. tadinya sih tdk boleh jual konsentrat. harus ada proses pemurnian dulu. tp mungkin krn kita belum siap jd saja ada ijin jual konsentrat .

      Delete
    2. Anonymous21/3/15 03:35

      maaf oot gan...link blog anda sudah masuk dalam daftar sahabat blog walking.

      Delete
    3. terimakasih buanyak..........

      Delete
  2. wah bisa mendulang devisa ni

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul. tp sebenernya ini sudah di batasi lo. rencana sebelumnya sih dilarang jual konsentrat

      Delete
  3. Tapi kenapa kayaknya ada ketimbangan dalam emmberikan ijin eksportnya ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia kang yang sedang menjadi pertanyaan. Sayapun berpikir demikian. Apalagi melihat niat awalnya yang akan menghentikan ijin ekpor konsentrat demi pertumbuhan ekonomi bangsa. tp jadi ada ijin.
      Alasannya sih karena nilai ekpor sedang turun jadi perlu ada yang di ekpor. Mka dari itu ijin ekpor konsentrat jadi keluar dengan tehnik beberapa perusahaan saja.

      Delete
  4. Kalau bicara tentang dunia perusahaan pertambanagn baru baru dengan ijin ekdport saya nikmak saja Kang. Apalagi kalau dilihat semakin ama semakin mengerucut posisi peruhaan yang bisa mendapatkan ijin eksport tersebut. he,, he, he,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. gimana tuh kang ceritanya bisa jadi nikmat?

      Delete
  5. Yang prihatin itu berpuluh tahun diboongi untuk bangun smelter. Jadi nilai tambah yang berlipat itu tetap pihak luar yang menikmati.

    salam,
    http://alrisblog.wordpress.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe g tau ajah deh kalo gitu saya ...:)

      Kang Mohon maaf sebelumnya saling berkunjung saja ya tapi ga perlu sepertinya mencantumkan alamat. Ingsa Alloh di kunjungi ko.

      Delete

Silahkan berkomentar